Monday, December 24, 2012

PENYAKIT PADA UNGGAS dan PENCEGAHANNYA


Dalam suatu peternakan yang dikelola secara baik dan benar, pencegahan penyakit merupakan salah satu tindakan penting yang harus diterapkan oleh peternak. Pencegahan penyakit jauh lebih baik dilakukan dibandingkan mengobati ayam yang sudah sakit. Apabila pencegahan penyakit dilakukan secara intensif maka kecil kemungkinan ayam akan terserang penyakit. Dalam banyak kasus ayam tidak terlepas dari serangan penyakit. Ayam akan terserang penyakit jika kondisi lingkungan buruk dan ketahanan fisiknya merosot, kondisi lingkungan tidak mendukung atau kualitas dan kuantitas pakan kurang.
A.  Penyakit yang disebabkan oleh virus
Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus sebagian besar menimbulkan kematian dan kesakitan yang tinggi bahkan menimbulkan kematian sampai 100 %. Sayangnya, penyakit-penyakit tersebut tidak bisa ditanggulangi hanya dengan pemberian obat, tetapi dapat dicegah kejadiannya dengan melakukan vaksinasi yang besar.
Adapun beberapa jenis penyakit yang sering menimbulkan kematian pada ayam yang disebabkan oleh virus adalah sebagai berikut:
1.    Tetelo atau ND
a.    Pengenalan
Jenis penyakit ini dikenal sebagai penyakit yang kondang di Indonesia. Bahkan keberadaan bibit penyakitnya telah dilihat oleh pakar Belanda tahun 1926 di Indonesia. Penyakit ini menyerang semua unggas. Pada ayam ras petelur, penyakit ini menyerang anak ayam dan ayam remaja, dan dalam kasus yang buruk juga pada ayam dewasa. Bila sudah menyerang dapat menimbulkan kematianhingga 80%dari total ayam yang ada, bahkan bisa memusnahkan anak ayam dan ayam remaja.
b.    Gejala Klinis
Ayam yang sakit terkena tetelo menunjukan gejala sebagai berikut:
•   Sulit bernafas
•   Batuk-batuk
•   Bersin lesu
•   Mata mengantuk
•   Sayap terkulai ke bawah
•   Tidak aktif bergerak
•   Jengger tampak biru kehitaman
•   Tinja encer, hijau, dan kadang-kadang mengandung darah

c.    Penyebab
Tetelo ini disebabkan oleh virus dengan nama Myxovirus Multiforme. Penyakit ini menyerang terutama pada pergantian musim ( pancaroba ) dan kotak langsung dengan ayam yang sakit melalui udara atau binatang pembawa ( carrier ). Penyebaran penyakit dapat pula melalui burung peliharaan atau burung liar yang berada di sekitar atau masuk ke dalam kandang.



d.   Pencegahan
Ayam yang menderita ND tidak dapat diobati. Usaha pencegahan yang paling epektif adalah melakukan vaksinasi. Ayam yang pernah terjangkit harus dimusnahkan karena dapat bertindak sebagai sumber penyakit.
2.    Infeksi Bronchitis
a.    Pengenalan
Penyakit Infeksi Bronchitis (IB) pada unggas adalah suatu penyakit yang menyerang alat pernapasan. Ayam yang terserang penyakit ini dapat ditandai oleh kesulitan bernapas dan mengap-mengap diikuti oleh penurunan produksi telur secara tajam. Penyakit ini menyerang pada ayam muda.
b.    Gejala klinis
Ayam sulit bernafas, merenek, mata berair, tidak aktif, dan tidak mau makan. Apabila gejala ini terjadi sebaiknya segera memanggil petugas teknis lapangan pabrik obat yang menjual vaksin untuk memastikan keberhasilan vaksinasi IB.
c.    Penyebab
Penyakit ini disebabkan oleh virus golongan corona.
d.   Pencegahan
Penyakit bronchitis dapat dicegah lewat vaksinasi. Jenis vaksin yang dapat digunakan adalah vaksin galur Massachusetts dan Connecticut, yang dapat diberikan lewat tetes mata atau hidung, bisa juga melalui air minum. Kalau menggunakan vaksin LB Aktif ( Bioral H-120 ), vaksin dilakukan pada umur 7 hari, 30 hari, dan 10 minggu dengan cara tetes mata. Selanjutnya pemberian vaksin dilanjutkan umur 18 minggu dengan vaksin ND-LB inaktif.
3.    Gumboro
a.    Pengenalan
Penyakit Gumboro disebut juga Infectious Bursal Disease (IBD) atau Avian Nephrosis. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menciri terhadap keluarga Birnaviridae, penularan sangat cepat, akut, menyerang anak ayam usia 2 – 14 minggu. Gumoro tidak menimbulkan kematian secara langsung tetapi infeksi sekunder sesudahnya mengakibatkan banyak kematian.
b.    Gejala Klinis
Ayam sakit terkena gumboro menunjukkan gejala sebagai berikut:
•   Gejala diare berlendir
•   Nafsu makan dan minum menurun
•   Badan gemeter, sukar sendiri
•   Bulu disekitar anus kotor.
•   Perilakunya suka mematuk disekitar kloaka akibat peradangan bursa fabrikus yang terletak di atas dubur.
c.    Penyebab
Penyebab gumboro adalah virus IBD ( Infection Bursal Disease ) yang merupakan golongan red virus dan mempunyai struktur RNA. Dalam tubuh ayam, virus ini bertahan hidup lebih dari 3 bulan dan setelah itu masih bersifat infektif.
d.   Pencegahan
Penyakit gumboro tak bisa diobati, tetapi terdapat penyakit sekunder bisa dilakukan pengobatan dengan antibiotik seperti Sulfonamidus atau Nitrofurans.
Usaha pengobatan yang paling epektif adalah tindakan vaksinasi. Program vaksinasi yang baik dapat membantu menurunkan timbulnya penyakit. Bangkai ayam yang mati dan tinja ayam yang sakit karena gumboro harus dimusnahkan
dengan cara dikubur atau dibakar.
Pencegahannya dengan cara sanitasi kadang dan vaksinasi pada umur 1 hari. Ayam divaksinasi dengan vaksin gumboro gabungan ( aktif dan inaktif ). Vaksin berikutnya pada umur 21 hari, 6 minggu dan 10 minggu dengan vaksin gumboro aktif ( Gumboro CT ). Kalau perlu diulangi pada umur 40 minggu dengan gumboro inaktif secara intramuskular.

No comments:

Post a Comment