Dalam suatu peternakan yang
dikelola secara baik dan benar, pencegahan penyakit merupakan salah satu
tindakan penting yang harus diterapkan oleh peternak. Pencegahan penyakit jauh
lebih baik dilakukan dibandingkan mengobati ayam yang sudah sakit. Apabila pencegahan
penyakit dilakukan secara intensif maka kecil kemungkinan ayam akan terserang
penyakit. Dalam banyak kasus ayam tidak terlepas dari serangan penyakit. Ayam
akan terserang penyakit jika kondisi lingkungan buruk dan ketahanan fisiknya
merosot, kondisi lingkungan tidak mendukung atau kualitas dan kuantitas pakan
kurang.
A. Penyakit yang disebabkan
oleh virus
Penyakit-penyakit
yang disebabkan oleh virus sebagian besar menimbulkan kematian dan kesakitan
yang tinggi bahkan menimbulkan kematian sampai 100 %. Sayangnya,
penyakit-penyakit tersebut tidak bisa ditanggulangi hanya dengan pemberian
obat, tetapi dapat dicegah kejadiannya dengan melakukan vaksinasi yang besar.
Adapun beberapa
jenis penyakit yang sering menimbulkan kematian pada ayam yang disebabkan oleh virus adalah sebagai berikut:
1.
Tetelo atau ND
a. Pengenalan
Jenis penyakit
ini dikenal sebagai penyakit yang kondang di Indonesia. Bahkan keberadaan bibit
penyakitnya telah dilihat oleh pakar Belanda tahun 1926 di Indonesia. Penyakit
ini menyerang semua unggas. Pada ayam ras petelur, penyakit ini menyerang anak ayam dan ayam remaja, dan dalam kasus yang
buruk juga pada ayam dewasa. Bila sudah menyerang dapat menimbulkan
kematianhingga 80%dari total ayam yang ada, bahkan bisa memusnahkan anak ayam
dan ayam remaja.
b. Gejala Klinis
Ayam yang sakit terkena tetelo menunjukan gejala
sebagai berikut:
• Sulit bernafas
• Batuk-batuk
• Bersin lesu
• Mata mengantuk
• Sayap terkulai ke bawah
• Tidak aktif bergerak
• Jengger tampak biru kehitaman
• Tinja encer, hijau, dan kadang-kadang mengandung darah
c. Penyebab
Tetelo ini disebabkan
oleh virus dengan nama Myxovirus
Multiforme. Penyakit ini menyerang terutama pada pergantian musim (
pancaroba ) dan kotak langsung dengan ayam yang sakit melalui udara atau
binatang pembawa ( carrier ). Penyebaran penyakit dapat pula melalui burung peliharaan
atau burung liar yang berada di sekitar atau masuk ke dalam kandang.
d. Pencegahan
Ayam yang
menderita ND tidak dapat diobati. Usaha pencegahan yang paling epektif adalah
melakukan vaksinasi. Ayam yang pernah terjangkit harus dimusnahkan karena dapat
bertindak sebagai sumber penyakit.
2.
Infeksi Bronchitis
a. Pengenalan
Penyakit Infeksi Bronchitis (IB) pada unggas adalah
suatu penyakit yang menyerang alat pernapasan. Ayam yang terserang penyakit ini
dapat ditandai oleh kesulitan bernapas dan mengap-mengap diikuti oleh penurunan
produksi telur secara tajam. Penyakit ini menyerang pada ayam muda.
b. Gejala klinis
Ayam sulit bernafas, merenek, mata berair, tidak
aktif, dan tidak mau makan. Apabila gejala ini terjadi sebaiknya segera
memanggil petugas teknis lapangan pabrik obat yang menjual vaksin untuk
memastikan keberhasilan vaksinasi IB.
c. Penyebab
Penyakit ini disebabkan oleh
virus golongan corona.
d. Pencegahan
Penyakit bronchitis dapat
dicegah lewat vaksinasi. Jenis vaksin yang dapat digunakan adalah vaksin galur
Massachusetts dan Connecticut, yang dapat diberikan lewat tetes mata atau
hidung, bisa juga melalui air minum. Kalau menggunakan vaksin LB Aktif ( Bioral
H-120 ), vaksin dilakukan pada umur 7 hari, 30 hari, dan 10 minggu dengan cara
tetes mata. Selanjutnya pemberian vaksin dilanjutkan umur 18 minggu dengan
vaksin ND-LB inaktif.
3.
Gumboro
a. Pengenalan
Penyakit Gumboro disebut juga Infectious Bursal
Disease (IBD) atau Avian Nephrosis. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang
menciri terhadap keluarga Birnaviridae, penularan sangat cepat, akut, menyerang
anak ayam usia 2 – 14 minggu. Gumoro tidak menimbulkan kematian secara langsung
tetapi infeksi sekunder sesudahnya mengakibatkan banyak kematian.
b. Gejala Klinis
Ayam sakit terkena gumboro menunjukkan gejala sebagai
berikut:
• Gejala diare berlendir
• Nafsu makan dan minum menurun
• Badan gemeter, sukar sendiri
• Bulu disekitar anus kotor.
• Perilakunya suka mematuk disekitar kloaka akibat peradangan bursa
fabrikus yang terletak di atas dubur.
c. Penyebab
Penyebab gumboro adalah virus IBD ( Infection Bursal
Disease ) yang merupakan golongan red virus dan mempunyai struktur RNA. Dalam
tubuh ayam, virus ini bertahan hidup lebih dari 3 bulan dan setelah itu masih
bersifat infektif.
d. Pencegahan
Penyakit gumboro tak bisa diobati, tetapi terdapat
penyakit sekunder bisa dilakukan pengobatan dengan antibiotik seperti
Sulfonamidus atau Nitrofurans.
Usaha pengobatan yang paling epektif adalah tindakan vaksinasi. Program vaksinasi yang baik dapat membantu menurunkan timbulnya penyakit. Bangkai ayam yang mati dan tinja ayam yang sakit karena gumboro harus dimusnahkan
dengan cara dikubur atau dibakar.
Usaha pengobatan yang paling epektif adalah tindakan vaksinasi. Program vaksinasi yang baik dapat membantu menurunkan timbulnya penyakit. Bangkai ayam yang mati dan tinja ayam yang sakit karena gumboro harus dimusnahkan
dengan cara dikubur atau dibakar.
Pencegahannya dengan cara sanitasi kadang dan
vaksinasi pada umur 1 hari. Ayam divaksinasi dengan vaksin gumboro gabungan (
aktif dan inaktif ). Vaksin berikutnya pada umur 21 hari, 6 minggu dan 10
minggu dengan vaksin gumboro aktif ( Gumboro CT ). Kalau perlu diulangi pada
umur 40 minggu dengan gumboro inaktif secara intramuskular.
No comments:
Post a Comment