Monday, November 5, 2012

laporan reproduksi ternak


PENDAHULUAN


Latar Belakang
Reproduksi merupakan proses penting bagi semua bentuk kehidupan. Tanpa melakukan reproduksi, tak satu spesies pun didunia ini yang mampu hidup lestari, begitu pula dengan hewan ternak baik betina maupun jantan. (Anonymous.2009 ). Reproduksi hewan jantan adalah suatu proses yang kompleks yang melibatkan seluruh tubuh hewan itu. Sistem reproduksi akan berfungsi bila makhluk hidup khususnya hewan ternak dalam hal ini sudah memasuki sexual maturity atau dewasa kelamin. Setelah mengalami dewasa kelamin, alat-alat reproduksinya akan mulai berkembang dan proses reproduksi dapat berlangsung baik ternak jantan maupun betina.
Sapi betina tidak hanya memproduksi sel kelamin yang sangat penting untuk mengawali kehidupan turunannya yang baru, tetapi ia menyediakan pula tempat beserta lingkungan untuk perkembangan individu baru itu, dimulai dari waktu pembuahan ovum dan memeliharanya selama awal kehidupanya. Tugas ini dilaksanakan oleh alat reproduksi primer dan sekunder. Alat reproduksi primer, yaitu ovaria memproduksi ovum dan hormon betina. Organ reproduksi sekunder terdiri dari tuba fallopi, uterus, cerviks, vagina dan vulva. Fungsi alat-alat ini adalah menerima dan mempersatukan sel kelamin jantan dan betina, memelihara dan melahirkan individu baru.

Tujuan
1.    Mengamati organ kelamin ternak sapi jantan dan betina
2.    Mengetahui cirri-ciri ternak birahi
3.    Mengetahu fungsi organ reproduksi luar ternak jantan dan betina



DASAR TEORI
Vulva merupakan alat kelamin betina bagian luar termasuk clitoris dan vestibulum. Bagian ini memiliki syaraf perasa, yang memegang peranan penting pada waktu kopulasi. Kira-kira 7-10 cm masuk ke dalam dari lubang luar dan pada lantai dinding ventral vestibulum terdapat celah sepanjang 2 cm. Celah ini merupakan pintu masuk kedalam kantung buntu seburetrha (devertikulum suburethralis) dan juga merupakan sebagai orificium urethralis. Saluran urethra masuk ke dalam vestibulum sedikit di depan saluran buntu suburethra tadai pada dinding depan dan dapat merupakan sebagian dari saluran buntu tadi. Saluran buntu sendiri panjangnya 3 – 4 cm. saluran urethra berjalan ke depan, tepat di bawah vagina, ke kantung air seni (Salisbury,1986).
  Testes sebagai organ kelamin primer mempunyai dua fungsi yaitu 1) mengahasilkan spermatozoa atau sel-sel kelamin jantan, dan 2) mensekresikan hormon kelamin jantan, testosteron. Spermatozoa dihasilkan dalam tubuli seminiferi atas pengaruh FSH (Follicle Stimulating Hormone), sedangkan testosteron diproduksi oleh sel-sel intertitial dari Leydig atas pengaruh ICSH (Intertitial Cell Stimulating Hormone) (Toelihere, 1979).

            Struktur-struktur testis meliputi;  a) Tunika albuginea, merupakan pembungkus langsung testis. Licin karena banyak mengandung pembuluh syaraf dan darah.  b) Septum testis; c) Tubulus seminiferus, merupakan tabung (saluran) kecil panjang berkelok-kelok dan merupakan isi dari Lobulus;  d) Rete testis, merupakan saluran penghubung antara epididimis dengan Lobulus;  e) Ductus efferentis;  f) Caput Epididimis, membentuk suatu tonjolan dasar dan agak berbentuk mangkuk yang dimulai pada ujung proximal testis.  g) Corpus Epididimis, bagian bawah terentang ke bawah, sejajar dengan jalannya vasdeferens, menjalar terus hampir melewati testes, dibagian bawah teats epididimis membelok ke atas;  h) Cauda epididimis, merupakan bagian epididimis yang terletak pada bagian bawah testis yang membelok ke atas.  i) Vasdeferens, terentang dari ekor epididimis sampai urethra (Toelihere 1979, Marawali 2001).
                  Vagina merupakan perpanjangan dari cervix sampai ketempat sambungan uretra dengan saluran alat kelamin adalah bagian yang berdinding tipis. Vagina merupakan bagian dari organ repoduksi merupakan organ kopulasi pertemuan antara organ reproduksi jantan dan betina. Sel epitel berada dinding vagina yang berada dekat Serviks terdiri dari lapisan jajaran sel sel penghasil  lendir dan sel epitel tipis (Partohardjo, 1980).
Vagina adalah bagian saluran peranakan yang terletak di dalam pelvis di antara uterus (arah kranial) dan vulva (kaudal). Vagina juga berperan sebagai selaput  yang menerima penis hewan jantan pada saat kopulasi. Membran mukosa dari vagina adalah epitel squamosa berstrata yang tak berkelenjar. Pada bagian vagina sapi tersebut permukaannya tidak mengalami kornifikasi, kemungkinan karena rendahnya tingkat sirkulasi estrogen (Frandson, 1986).
Vagina terletak horisontal di ruang pelvis, dimulai dari cervix uteri sampai vulva. Berbentuk tubulus sepanjang 15-20cm, dengan diameter 10-12 cm apabila diregang. Di bagian cranial dari vagina terdapat fornix vaginae yang merupakan kantong yang dibentuk oleh portio vaginalis uteri. Di bagian caudal vagina berhubungan dengan vulva. Vagina sapi lebih panjang daripada kuda, juga dindingnya lebih tebal. Panjangnya 20-35 cm. Di dinding ventral, diantara tunika muscularis dan selaput lendir terdapat 2 buah saluran Gartner yang bermuara di posterior orificium urethrae externum. Saluran Gartner adalah sisa embrional dari duktus Wolfii (Aswin, 2009).


Cara Kerja
Alat:
·         Meteran
·         Tali pengikat ternak
Bahan:
·         Sapi jantan
·         Sapi betina






PEMBAHASAN

Alat Reproduksi jantan bagian luar
                                        
                                                Gambar.skortum dan testes bagian luar
Testis Adalah organ reproduksi primer pada ternak jantan, karena berfungsi menghasilkan gamet jantan (spermatozoa) daun hormone kelamin jantan (androgens). Testes berlokasi di dekat ginjal turun melalui canalis inguinalis masuk ke dalam scrotum. Turunnya testes terjadi akibat memendeknya gubernaculum, sebuah ligamentum yang memanjang dari daerah inguinalis kemudian bertaut pada cauda epididymis. Pemendekan gubernaculum terjadi karena pertumbuhan gubernaculum tidak secepat pertumbuhan tubuh. Testes terletak dekat dengan daerah inguinalis dan tekanan intra-abdominal membantu testes melalui canalis inguinalis masuk scrotum. Hormone yang terlibat dalam pengaturan turunnya testes adalah gonadotropins dan androgen. Testis pada sapi mempunyai panjang berkisar 10-13 cm, lebar berkisar 5-6,5 cm dan beratnya 300-400 gr. Babi mempunyai ukuran testes serupa pada sapi, tetapi domba dan kuda ukuran testisnya lebih kecil. Pada semua ternak, testis ditutupi oleh tunica vaginalis, sebuah jaringan serous yang merupakan perluasan dari peritoneum. Lapisan ini diperoleh ketika testis turun masuk ke dalam scrotum dari tempat asalnya dalam ruang abdominal yang melekat sepanjang garis epididymis. Lapisan luar dari testis adalah tunica albuginea testis, merupakan membrane jaringan ikat elastis berwarna putih. Pembuluh darah dalam jumlah besar dijumpai tepat di bawah permukaan lapisan ini. Lapisan fungsional dari testis, yaitu parenchyma terletak di bawah lapisan tunica albuginea. Parenchyma ini berwarna kekuningan, terbagi-bagi oleh septa yang tidak sempurna menjadi segmen-segmen. Parenchyma mempunyai pipa-pipa kecil didalamnya yang disebut tubulus seminiferous (tunggal), tubuli seminiferi (jamak). Tubuli seminiferi berasal dari primary sex cord yang berisi sel-sel benih (germ cells), spermatogonia, dan sel-sel pemberi makan, yaitu sel sertoli. Sel sertoli berukuran lebih besar dengan jumlah lebih sedikit daripada spermatogonia. Hormone gonadotropin asala kelenjar pituitary, follicle stimulating hormone (FSH) memacu sel-sel sertoli menghasilkan androgen binding protein (ABP) dan inhibin. Panjang tubuli seminiferi dari sepasang testes sapi, diperkirakan spanjang 5 km, sedangkan diameternya hamper 200. berat tubuli seminiferi diperkirakan 80-90% dari berat testes. Tubuli seminiferi bersambungan dengan sebuah tenunan tubulus, yaitu rete testes yang berhubungan dengan 12-15 saluran kecil, yaitu vasa efferentia yang menyatu pada caput epididymis.
            Hormone testosterone diperlukan untuk perkembangan tanda-tanda kelamin sekunder dan untuk tingkah laku perkawinan secara normal. Testosterone juga berfungsi untuk mengontrol aktivitas kelenjar-kelenjar tambahan (accessory glands), produksi spermatozoa, dan pemeliharaan system saluran reproduksi jantan. Sedangkan perannya dalam diri ternak sendiri adalah membantu mempertahankan kondisi optimum pada spermatogenesis, transportasi spermatozoa dan deposisi spermatozoa ke dalam saluran reproduksi betina.








Penis dan Praeputium


Gambar penis dan praeputium
Penis mempunyai 2 fungsi yaitu menyemprotkan semen ke dalam alat reproduksi betina dan untuk saluran perkemihan. Berbeda dengan jenis hewan lain penis ruminansia mempunyai bagian yang berbentuk huruf S disebut Flexura Zygmoidea pada saat tidak ereksi dan dilengkapi dengan otot retraktor penis untuk meluruskannya sewaktu ereksi.
Preputium berasal dari kulit yang berfungsi melindungi penis dari pengaruh luar dan kekeringan.Penis Merupakan organ kopulasi pada ternak jantan, membentang dari titik urethra keluar dari ruang pelvis di bagian dorsal sampai dengan pada orificium urethra eksternal pada ujung bebas dari penis. Pada sapi, domba, kambing, dan babi penis mempunyai bagian yang berbentuk seperti huruf “S” (sigmoid flexure) sehingga penis dapat ditarik dan berada total dalam tubuh. Keempat jenis ternak tersebut dan kuda mempunyai musculus retractor penis, yaitu sepasang otot daging licin, jika releks memberikan kesempatan penis untuk memanjang dan jika kontraksi dapat menarik penis ke dalam tubuh kembali.
            Pada kuda glans penisnya tipe vascular, mengandung lebih banyak jaringan erectile dibandingkan dengan glans penis pada domba, kambing, sapid an babi. Jaringan erectile adalah jaringan cavernous (sponge) terletak dalam dua daerah penis, yaitu pada corpus spongiosum penis yang merupakan jaringan cavernouse yang terletak di sekitar urethra, ditutupi oleh musculus bulbospongiosum pada pangkal penis. Kemudian pada corpus cavernosum penis, merupakan sebuah daerah jaringan cavernouse yang lebih besar, terletak di bagian dorsal dari corpus spongiosum penis. Pada mulanya kedua cavernouse tersebut berasal dari musculus ischlocavernouse. Kedua musculus bulbospongiosum dan musculus ischlocavernous adalah otot daging seran lintang yang merupakan musculus skeletal bukan otot daging licin sebagaimana halnya dengan otot-otot daging licin yang pada umumnya ada pada saluran reproduksi ternak jantan maupun betina. Pada saat ereksi penis dari type fibroelastic, diameternya tidak banyak berbeda dengan pada saat releks, tetapi pada penis type vascular, diameternya menjadi lebih besar dibandingkan ketika tidak ereksi.
Menurut tipenya penis dibagi menjadi dua macam  yaitu:
1.    Tipe muskulokavernosus yang terdapat pada golongan anjing, kuda, primata dan sebagainya.
2.    Tipe fibroelastis terdapat pada sapi ,domba, kambing,babi,rusa, dan kerbau.
Penis mempunyai fungsi sebagai alat kopulasi dan jalan keluar air mani pada waktu ejakulasi dan mendeposisikan air mani pada alat kelamin betina. Permukaan penis terutama kepala penis (glans penis ) sangat kaya dengan syaraf. Oleh karena itu, bagian ini sangat peka terhadap segala rangsangan ,serperti panas, dingin atau sakit.hal ini penting untuk diperhatikan terutama pada waktu pengambilan air mani seekor pejantan dengan memakai vagina buatan. Perlakuan yang kasar dan suhu yang panas atau dingin, demikian pula permukaan yang terlalu kasar dari vagina buatan dapat mengakibatkan terganggunya proses ejakulasi , sehingga air mani yang dihasilkan sangat berkurang. Oleh karena itu, suhu yang tepat dan permukaan vagina yang licin harus diperhatikan dari pengambilan air mani dengan memakai vagina buatan.penis mempunyai persediaan daraah yang besar dan permukaan yang lunak karena itu penis mudah sekal;i terluka dan pendarahan bisa cepat terjadi.  

Organ Reproduksi Betina Bagian Luar

Gambar.Vulva
Vulva berdasarkan praktikum yang dilaksanakan, diperoleh bahwa vulva merupakan alat kelamin betina bagian luar yang berada tepat dibawah anus, yang berfungsi sebagai bagian untuk mendeteksi birahi, tempat masuknya penis  serta jalan keluarnya foetus. Vulva memiliki bibir yang disebut labia mayor dan minor. Hal ini sesuai dengan pendapat Marawali dkk. (2010), bahwa  vulva merupakan alat kelamin betina bagian luar. Lubang luar alat reproduksi sapi betina berada tepat dibawah anus. Panjang 12 cm dan mempunyai sudut lebar berbentuk bulat disebelah dorsal dan sudut sempit di sebelah ventral. Pada perkawinan secara alamiah penis masuk ke dalam alat reproduksi betina melewati vulva, dan pada waktu melahirkan anak sapi melewatinya.
Dari praktikum yang dilakukan, maka dapat diketahui bahwa clitoris juga bagian organ kelamin luar pada betina yang masih menjadi bagian dari vulva yang mirip dengan penis pada jantan. Dimana letaknya tersembunyi di dalam jaringan vulva dan arcus ischiadicum. Hal ini sesuai dengan pendapat Marawali dkk. (2010), bahwa tepat disebelah dalam di tempat pertemuan bawah bibir vulva terdapat tenunan erectile yang disebut klitoris. Hanya bagian ujung klitoris yang tampak, tetapi kira-kira keseluruhan panjang clitoris kira-kira 10 cm. Klitoris mempunyai persamaan dengan penis hewan jantan yaitu sebagai peransang.

Ciri- ciri ternak birahi
    Tanda - tanda birahi pada sapi betina adalah :
·         Ternak gelisah
·         sering berteriak
·          suka menaiki dan dinaiki sesamanya
·          vulva : bengkak, berwarna merah, bila diraba terasa hangat (3 A dalam bahasa Jawa: abang, abuh, anget, atau 3 Bdalam bahasa Sunda: Beureum, Bareuh, Baseuh)
·          Dari vulva keluar lendir yang bening dan tidak berwarna
·          nafsu makan berkurangGejala
 Gejala birahi ini memang harus diperhatikan minimal 2 kali sehari oleh pemilik ternak.Jika tanda-tanda birahi sudah muncul maka pemilik ternak tersebut tidak boleh menunda laporan kepada petugas inseminator agar sapinya masih dapat memperoleh pelayanan Inseminasi Buatan (IB) tepat pada waktunya. Sapi dara umumnya lebih menunjukkan gejala yang jelas dibandingkan dengan sapi yang telah beranak.








KESIMPULAN
Testes pada hewan jantan berebentuk lonjong dan berwarna putih pucat sampai kekuningan. Untuk sapi Bali yang normal panjang dan diameter testesnya mencapai 10 cm, sedangkan ukuran testes pada sapi Brahman normal lebih besar dimana panjangnya 14 cm dan berdiameter 18 cm. Testes berfungsi sebagai  penghasil sperma dan hormon kelamin jantan (testosterone)
Vulva berfungsi sebagai tempat untuk mendeteksi birahi, dan tempat keluarnya fetus.
Klitoris berfungsi sebagai tempat untuk merangsang ternak betina pada saat ingin birahi.
Preputium merupakan kulit tipis atau kalup yang merupakan kelanjutan dari kulit abdomen berfungsi untuk yang membungkus atau menutup ujung penis.
Kelenjar Cowpers berfungsi untuk menghasilkan cairan yang akan membersihkan ureter dari sisa-sisa sekresi kedua kelenjar pelengkap yang lainnya serta dari sisa-sisa urine, Kelenjar cowpers berbentuk lonjong dan berwarna kemerah-merahan. Kelenjar ini pada sapi Bali normal panjangnya 1,5 dan berdiameter 1 cm,  pada sapi Brahman  abnormal panjangnya mencapai 7,5 dan diameter 4,5 cm.









DAFTAR PUSTAKA
Frandson R.D. 1993. Anatomy and Physiology of Farm Animals 6th ed. Lippincott Williams & Wilkins: Philadelphia.
Marawali, A. 2001. Dasar-Dasar Ilmu reproduksi Ternak. Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Pendidikan Tinggi Badan Kerjasama Pergiruan Tinggi Negeri Indonesia Timur, Kupang.
Nuryadi. 2000. Dasar-dasar Reproduksi Ternak. Malang: Universitas Brawijaya
Sukiya. 2001. Biologi Vertebrata. Yogyakarta: FMIPA UNY.
Dellmann Dieter .H, & Brown E.M. 1992.BUKU TEKS HISTOLOGI VETERINER.Jakarta. UI Press.
Toelihere, Mozes R. 1979. Fisiologi Reproduksi pada ternak. Angkasa; Bandung
Salisbury, G.M. 1985. Fisiologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan pada Sapi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

No comments:

Post a Comment